Akhir-akhir
ini aku sering mendengar kata 'mimpi'. Bukan mimpi sebagai bunga
tidur, namun mimpi dimana angan dan cita-cita terbayang dengan jelas.
Mimpi di mana ada hasrat dan kehausan untuk menggapai segala harapan.
Mimpi dimiliki oleh setiap orang, namun.. apakah setiap orang
memiliki keyakinan untuk mewujudkan mimpi tersebut? I am not sure.
Aku sendiri adalah orang yang tidak yakin akan kemampuanku meraih
mimpi itu. Bahkan, aku tak tahu, itu sebuah mimpi, atau hanya
khayalan semu. Sejuta inginku, berharap dapat terwujud, tapi aku tak
tahu bagaimana harus memulai, di mana harus berawal. Terkadang aku
iri, bagaimana orang orang itu bisa mewujudkan harapannya. Manusia
diciptakan sama, tapi mengapa aku tak bisa seperti mereka? Ataukah
mereka memang lebih berbakat, lebih pintar, memiliki kesempatan yang
lebih pula, daripada aku?
Kok
bisa ya? Ih keren banget! Ya ampun, mereke seumuran sama aku. Ih!
Adik kelas.
Pernyataan
semacam itulah yang sering aku lontarkan. Ada kekaguman tersendiri
pada mereka yang mampu meraih cita-citanya. Dalam hati aku bergumam,
mengapa aku belum bisa seperti mereka?
Mungkinkah
aku kurang berusaha? Kurang bekerja keras? Terlambat mengetahui bakat
dan cita-citaku?
Aku
tahu, mimpi diraih dengan bekerja keras, usaha. Tapi kerja keras yang
seperti apa? Usaha yang bagaimana? Sekolah dan lingkunganku tidak ada
hubungannya dengan mimpi dan cita-citaku. Jadi untuk berusaha dan
bekerja keras pun, rasanya sia-sia..
ingin
sekali rasanya keluar dari segala keterbatasan ini. Ingin melakukan
apa yang ingin kulakukan. Belajar tentang apa yang ingin aku
pelajari. Bukan belajar agar bagaimana besok dapat gaji yang banyak
saat bekerja. Bukan seperti itu, meski memang, segala-galanya butuh
uang. Hidup ini bukan drama yang setiap episode sudah ditentukan
kejadiannya. Tuhan memang telah menggariskan awal dan akhir, namun di
antara awal dan akhir itu, manusia sendiri yang menentukan. Akan
dilukis hitam, putih, biru, atau pelangi.
Sering
sekali aku berkhayal, ah tidak, bermimpi barangkali, bersama
teman-teman tentang masa depan kami. Hanya mimpi-mimpi yang mungkin
terdengar aneh, tidak mungkin, muluk-muluk. Kami sendiri sadar bahwa
mimpi-mimpi itu sangat tidak mungkin terwujud. Meskipun di akhir
pembicaraan, kami selalu berkata 'amin', berharap Tuhan akan
mendengar dan mengabulkan.
Banyak
kisah yang kubaca maupun kudengar. Orang-orang sukses adalah orang
yang berbakat dalam suatu hal, tentu saja mereka mengetahui dalam
bidang apa mereka berbakat. Hal itu yang belum kuketahui sampai saat
ini. Banyak sekali harapan dan keinginanku, tapi aku tak tahu apakah
aku berbakat dalam bidang itu atau tidak. Terlalu takut akan
bagaimana masa depan datang..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar